Rabu, 20 Mei 2015

Penyusunan Usaha Kelompok Perempuan Wangu Ana Duna

Penulis: Kontributor Lembaga Pelita Sumba

Penyusunan Usaha Kelompok Perempuan Wangu Ana Duna
Pada bulan Mei 2015 lalu, diadakan kegiatan penyusunan usaha Kelompok Perempuan Wangu Ana Duna yang berlokasi di Desa Mauramba, Sumba Timur. Acara tersebut dihadiri oleh anggota kelompok termasuk para suami, pemerintah desa, perwakilan lembaga Pelita dan Kecamatan Kahungu Eti. Dengan kehadiran suami istri dalam kegiatan kelompok perempuan ini diharapkan tercapai pemahaman masing-masing anggota keluarga tentang maksud dan tujuan serta peluang ekonomi usaha kelompok.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pelatihan analisis dan rencana usaha prioritas bagi para anggota kelompok, seperti perhitungan biaya kerja, biaya tetap, biaya produksi dan keuntungan bersih yang akan didapat bila usaha itu dijalankan. Dengan pelatihan ini diharapkan anggota kelompok dapat memahami tujuan penyusunan rencana usaha prioritas dan peluang usaha secara ekonomis.

Setelah melakukan analisis dan rencana usaha di tujuh kelompok perempuan, disimpulkan bahwa usaha pertanian bawang merah akan menjadi prioritas usaha mereka. Penentuan usaha bawang merah disepakati setelah memperhitungkan biaya dan faktor resiko seperti tahan lama, harga yang baik dan peluang pasar. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan analisa usaha kelompok, setiap kelompok bisa melakukan perencanaan usaha prioritas sesuai hasil analisa usaha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan anggota.

Dalam kegiatan ini terjadi komunikasi yang cukup baik antara kelompok perempuan dengan suami masing-masing. Pemerintah Desa mendukung kegiatan ini dalam bentuk monitoring dan intervensi dana ADD bagi kelompok perempuan jika dana sudah dicairkan.

Minggu, 10 Mei 2015

Workshop Monitoring dan Evaluasi

Oleh: Navita K. Astuti

Pada hari Rabu, 6 Mei 2015, telah dilaksanakan workshop Monitoring & Evaluation yang dibawakan oleh Any Sulistyowati, Theresia Iswarini dan Gita Meidita.
Pada sesi pagi, Any membuka workshop dengan mengajak peserta untuk melihat kembali apa saja yang sudah dipelajari dari proses penguatan kapasitas LSM bersama Hivos dan Kail.

Kemudian, setiap LSM yang menjadi peserta program penguatas kapasitas melakukan presentasi mengenai capaian yang sudah dilakukan dalam setengah tahun yang tengah berjalan.

Pada siang hari, workshop dibawakan oleh Gita Meidita tentang standar monitoring dan evaluasi dari Hivos. Pada sesi ini, Gita memaparkan apa perbedaan antara proses evaluasi dan monitoring. Kemudian, Gita memaparkan apa saja tahap-tahap yang dilakukan dalam monitoring dan evaluasi, aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan monitoring dan evaluasi. Semua itu kontekstual dengan bidang yang ditekuni/didampingi, misalnya : petani garam, penenun ataupun petani, memiliki ciri khas yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring dan evaluasi.

Workshop pada hari ini ditutup oleh Theresia Iswarini dengan membawakan topik mengenai standar pelaporan narasi maupun keuangan dari Hivos.


Sharing Ilmu Pembuatan Video Oleh Heri Irawan

Penulis: Navita K. Astuti

Selasa, tanggal 5 Mei 2015, pukul 20.00, ruang pertemuan Hotel Sinar Tambolaka malam itu terasa semarak. Meski telah menjalani pelatihan kepemimpinan berbasis gender selama seharian penuh, tak tampak tanda-tanda kelelahan pada wajah peserta.

Sejumlah 13 orang aktivis LSM Sumba tampak bersemangat mengikuti sharing dan mini-workshop pembuatan video yang dipandu oleh Heri Irawan untuk program pembuatan video.
Berawal dari perjalanan pembuatan video pada bulan Desember 2014, oleh Heri Irawan dan tim, yang dilakukan di kampung-kampung asal para aktivis tersebut, maka timbul keinginan dari para peserta untuk diajari cara pembuatan video.

Gayung pun bersambut. Pada seri pelatihan bulan Mei 2015 ini, harapan peserta untuk mendapat pelatihan cara membuat video tercapai.

Sesi sharing pembuatan video dimulai dengan penayangan video yang dibuat dari liputan kegiatan Kail-Hivos dalam acara Penguatan Kapasitas LSM Sumba yang berdurasi sekitar 5 menit.

Kemudian Heri Irawan melanjutkan dengan sharing ringan, berupa pertanyaan awal tentang siapa saja di antara peserta pernah membuat video.

Pak Kris menanggapi dengan berbagi pengalamannya dahulu ketika belajar membuat video.
Pengalaman Pak Kris saat belajar video, ia menyusun skrip-nya dahulu, sound, hingga data-data pendukung, kemudian turun ke lapangan dan merekam sesuai perencanaan.

Heri memaparkan, bahwa perencanaan video meliputi : (1) Ide dan tema cerita (2) Sinopsis (3) Kerangka cerita (4) Skenario (5) Analisa skenario (6) Storyboard.

Sesi sharing pendahuluan kemudian dilanjutkan dengan materi teknis. Setiap peserta praktek cara mengedit video yang mereka miliki. Rekaman video tersebut mereka peroleh dari HP maupun kamera yang mereka punya.

Dari program Vegas, yaitu program untuk mengedit video, Heri Irawan memberikan tips cara-cara memotong gambar, memasukkan teks, memasukkan musik untuk latar video.
Sesi ini diakhiri pada pukul 22.00, setelah peserta mendapat sharing ilmu yang cukup dari Heri Irawan.


Sabtu, 09 Mei 2015

Pengorganisasian dan Gender

Penulis: Navita K. Astuti

Pada tanggal 3 Mei 2015 hingga 5 Mei 2015 telah dilangsungkan coaching dan workshop pengorganisasian masyarakat dan gender bagi LSM-LSM di Sumba, bertempat di Hotel Sinar Tambolaka, Waitabula. Kegiatan ini dibawakan oleh Intan Darmawati, Theresia Iswarini, dibantu oleh Michael Zakarias dan Heri Irawan.

Di hari pertama, tanggal 3 Mei 2015, telah dilakukan pendampingan (coaching) oleh Intan Darmawati kepada tiap-tiap LSM yang bersedia. Sifatnya opsional, bagi LSM yang berminat untuk melakukan konsultasi.

Di hari kedua, tanggal 4 Mei 2015, diadakan workshop tentang pengorganisasian berbasis gender, yang diawali dengan menonton film Chocolate dan Burning Season. Dari kedua film tersebut, peserta diajak untuk merefleksikan tujuan dari sebuah pengorganisasian, prinsip-prinsip dan nilai apa yang perlu dipegang dalam pengorganisasian. Kemudian, Theresia Iswarini mengajak untuk merefleksikan, keberpihakan seperti apa yang dituju dalam sebuah pengorganisasian.

Di hari ketiga, tanggal 5 Mei 2015, pada sesi pagi masih melanjutkan pembahasan tentang pengorganisasian masyarakat serta hubungannya dengan kebudayaan yang mendarahdaging di dalam sebuah masyarakat tertentu. Dalam hari itu, Theresia Iswarini, mengajak peserta pelatihan untuk memikirkan tahapan sistematis dalam sebuah pengorganisasian. Pada sesi siang menjelang sore, workshop diakhiri dengan materi berjudul Kepemimpinan Perempuan yang dibawakan oleh Intan Darmawati.