Penulis: Navita K. Astuti
Selasa, tanggal 5 Mei 2015, pukul 20.00, ruang
pertemuan Hotel Sinar Tambolaka malam itu terasa semarak. Meski telah menjalani
pelatihan kepemimpinan berbasis gender selama seharian penuh, tak tampak
tanda-tanda kelelahan pada wajah peserta.
Sejumlah 13 orang aktivis LSM Sumba tampak bersemangat
mengikuti sharing dan mini-workshop pembuatan video yang dipandu oleh Heri
Irawan untuk program pembuatan video.
Berawal dari perjalanan pembuatan video pada bulan
Desember 2014, oleh Heri Irawan dan tim, yang dilakukan di kampung-kampung asal
para aktivis tersebut, maka timbul keinginan dari para peserta untuk diajari
cara pembuatan video.
Gayung pun bersambut. Pada seri pelatihan bulan Mei
2015 ini, harapan peserta untuk mendapat pelatihan cara membuat video tercapai.
Sesi sharing pembuatan video dimulai dengan penayangan
video yang dibuat dari liputan kegiatan Kail-Hivos dalam acara Penguatan
Kapasitas LSM Sumba yang berdurasi sekitar 5 menit.
Kemudian Heri Irawan melanjutkan dengan sharing
ringan, berupa pertanyaan awal tentang siapa saja di antara peserta pernah
membuat video.
Pak Kris menanggapi dengan berbagi pengalamannya
dahulu ketika belajar membuat video.
Pengalaman Pak Kris saat belajar video, ia menyusun
skrip-nya dahulu, sound, hingga data-data pendukung, kemudian turun ke lapangan
dan merekam sesuai perencanaan.
Heri memaparkan, bahwa perencanaan video meliputi :
(1) Ide dan tema cerita (2) Sinopsis (3) Kerangka cerita (4) Skenario (5) Analisa
skenario (6) Storyboard.
Sesi sharing pendahuluan kemudian dilanjutkan dengan
materi teknis. Setiap peserta praktek cara mengedit video yang mereka miliki.
Rekaman video tersebut mereka peroleh dari HP maupun kamera yang mereka punya.
Dari program Vegas, yaitu program untuk mengedit
video, Heri Irawan memberikan tips cara-cara memotong gambar, memasukkan teks,
memasukkan musik untuk latar video.
Sesi ini diakhiri pada pukul 22.00, setelah peserta
mendapat sharing ilmu yang cukup dari Heri Irawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar